Soal traveling, semua orang pasti punya selera
masing-masing. Ada yang suka di dalam negeri, ada yang ke luar negeri. Ada yang
pengen nyicip udara dingin di Eropa kalau liburan, ada yang sengaja
meninggalkan negaranya untuk berjemur di daerah tropis. Apa pun seleranya dan
kemana pun tujuannya, pada dasarnya traveling itu memiliki tujuan yang sama.
Yang bikin beda antara satu traveler dengan traveler lain ialah gaya, cara,
atau tipe traveler dalam menikmati perjalanannya.
Di bawah ini Hipwee udah mengelompokkan beragam tipe-tipe traveler yang ada di dunia. Kamu yang ngaku suka traveling, kira-kira masuk kategori yang mana?
1. Traveler Umroh
#masjidilharam#Januari2018
Jika naik haji diisi dengan niat ibadah, maka sebagian traveler umrah terbang jauh-jauh ke Timur Tengah untuk beribadah DAN berwisata. Ada yang dapat membagi kadar ibadah dengan wisata secara bijak. Namun ada juga yang sedikit beribadah, sedikit wisata, tapi banyak belanja.
Kalo gue berhubung gue saat itu berpikir kapan lagi gue bisa terbang jauh-jauh ke timur tengah, maka dari itu gue fokusin buat ibadah. Walaupun demikian suasana masjid nabawi dan masjidil haramnya pun udah seperti wisata, ya anggap aja wisata religi, selain gedung masjidnya pun memiliki artistik yang gak kalah menajubkan dengan tempat wisata lainnya yang pasti bisa bikin hati adem bin tenang.
2. Traveler Gadget
Di bawah ini Hipwee udah mengelompokkan beragam tipe-tipe traveler yang ada di dunia. Kamu yang ngaku suka traveling, kira-kira masuk kategori yang mana?
1. Traveler Umroh
#masjidilharam#Januari2018
Jika naik haji diisi dengan niat ibadah, maka sebagian traveler umrah terbang jauh-jauh ke Timur Tengah untuk beribadah DAN berwisata. Ada yang dapat membagi kadar ibadah dengan wisata secara bijak. Namun ada juga yang sedikit beribadah, sedikit wisata, tapi banyak belanja.
Kalo gue berhubung gue saat itu berpikir kapan lagi gue bisa terbang jauh-jauh ke timur tengah, maka dari itu gue fokusin buat ibadah. Walaupun demikian suasana masjid nabawi dan masjidil haramnya pun udah seperti wisata, ya anggap aja wisata religi, selain gedung masjidnya pun memiliki artistik yang gak kalah menajubkan dengan tempat wisata lainnya yang pasti bisa bikin hati adem bin tenang.
2. Traveler Gadget
Traveler gadget #summarecommall#juli2018
Tanpa teknologi, perjalanan pelancong tipe ini
nggak bakal afdol. Bahkan kadang mereka akan menghubungkan niatan traveling
dengan rencana belanja gadget terbaru–seperti membeli kamera baru supaya bisa
jalan-jalan ke negara eksotis. Mereka juga doyan jalan ke pameran komputer dan
teknologi. Apa lagi niatnya kalau bukan buat beli gadget dan semua
tetek-bengeknya?
Nah, kalo gue jelas bukan tipe ini, kalo gue
daripada buat beli gadget atau teknologi lainnya mending uangnya ditabung buat
trip selanjutnya, hehehe. . .
3. Traveler Sosmed
Bentar, Check-in dulu. via www.hipwee.com
Ini versi norak dari traveler gadget. Tipe traveler yang ini lebih
sering eksis di media sosial seperti Instagram, Twitter, Foursquare dan Path
daripada menikmati perjalanannya itu sendiri. Sebenarnya sih mereka belum
terlalu mahir menggunakan media-media sosial itu, karena sengaja baru bikin
akunnya tepat sebelum berangkat traveling.
4. Traveler Foto Kaki
Kemana pun, traveler tipe ini akan punya insting untuk mengambil foto kakinya. Foto itu pun kemudian akan mereka unggah keInstagram. #instagood #nofilter #kaki #betis #lutut
5. Si Tukang Ngeluh
Aduh… Minimal Sofa dong via kungfusecurity.com
“Ini kapan sampe-nya sih?”
“Bayar tiket masuknya mahal amat sih?”
Tipe traveler yang satu ini selalu berharap liburannya persis kayak lagi di rumah. Hal-hal yang dikeluhkan pun bisa apa aja, seperti bantal hotelnya yang gak seempuk bantal di rumahnya.
6. Traveler Kangen Nasi
Turunan dari pelancong yang suka ngeluh kayak di atas. Rindu
dengan kenyamanan rumah semakin menjadi-jadi ketika gak bisa menemukan nasi di
negeri orang. Kadang, mereka juga berkicau di Twitter: “Aduh… Susah banget
nyari nasi di sini, padahal gw kan pengen nasi :(“ agar kelihatan sedang lagi
di luar negeri.
7. Traveler Sejati
Mereka tahu dan paham isi seluk beluk sebuah kota, sampai hal-hal
detil yang gak tercantum di buku. Mereka juga sering travelling untuk
mengunjungi tempat yang belum didengar sebelumnya, supaya bisa menimba lebih
banyak ilmu tentang tempat tersebut. Pengetahuan mereka luas dan mereka tak
segan buat berbagi. Tipe traveler kayak gini sering diajak jadi teman
seperjalanan, karena bepergian dengan mereka selalu bisa menyenangkan.
8. Traveler Avanza
Pasangan berumur dan keluarga tradisional ala Indonesia suka banget bepergian dengan kendaraan keluarga semacam Innova dan Avanza. Tujuannya kemana lagi kalau bukan ke tempat yang ramah keluarga, seperti mata air hangat atau kebun buah. Kadang pula bagi mereka, yang terpenting bukanlah tujuan. Tiap kilometer yang dilalui adalah liburan!
9. Rombongan
Mereka bergerak dalam jumlah besar, dan kebanyakan dari mereka adalah teman kantor dan keluarga. Tapi ada juga sih rombongan yang nggak kenal satu sama lainnya, alias hanya disatukan oleh agen perjalanan yang sama. Mereka ini selalu diabsen saat naik dan turun dari bus, untuk mencegah salah satu dari mereka tertinggal di tempat wisata. Mereka juga bisa dikenali dari atribut-atribut khas seperti t-shirt, topi, dan kadang tas punggung. Kalau foto, mereka akan selalu siap dengan banner ukuran jumbo.
10. Solo Traveler
Tipe pelancong yang ini nggak takut kemana-mana sendirian. Menurut mereka, seru tidaknya traveling nggak didefinisikan oleh ada tidaknya teman perjalanan. Para solo traveler punya insting untuk mencari rute diluar kebiasaan traveler lain. Mereka bisa ditemukan sedang duduk seorang diri di stasiun kereta kota kecil, sampai celingak-celinguk sendirian mencari jalan di tengah-tengah pasar. Nggak apa-apa, yang penting happy!
11. Jilbab Traveler
Traveling sendirian sambil berhijab? Siapa takut! via kiala-pelita.tumblr.com
Lah, memangnya ada kategorinya sendiri? Ada, dong. Yang menulis
buku dan blog tentang kiat traveling sambil berhijab aja ada!
Sebenarnya nggak ada yang secara khusus berbeda dari para traveler
berhijab. Tapi biasanya, ada beberapa dari mereka yang akan menyambangi
masjid-masjid di tempat tujuan, dan memberikan kita kiat-kiat mencari makanan
halal. Lumayan bisa bermanfaat lho, bagi kita yang Muslim.
12. Traveler Biang Pesta
Ini kebalikan dari traveler umrah atau jilbab traveler. Kalau
kedua traveler tadi niatnya pergi sambil ibadah, maka traveler yang satu ini
selalu siap sedia untuk berpesta. Mereka udah hapal jadwal buka tempat-tempat
hiburan malam di tiap tempat yang ia kunjungi. Dan nggak cuma klub malam aja.
Tempat-tempat nongkrong anak muda yang lainnya juga bisa: angkringan, alun-alun
kota, sampai luar stadiun lapangan bola.
Mereka ini paling gampang ditemuin secara bergerombol. Sering
nggak sadar kalo ngomongnya keras banget.
13. Traveler penggila Rencana
Keluar hotel, makan, dan jalan-jalan udah ada jadwal dan lokasi pastinya
masing-masing. Nggak boleh telat dikit — semua aktivitas harus sesuai jadwal!
Bahkan, kegiatan untuk foto-foto juga udah ada alokasi waktunya sendiri.
Walaupun ada barang lucu yang kebetulan nemu pas jalan-jalan, kalau budget untuk suvenir udah abis ya gak bakal dibeli. Walaupun ada objek wisata yang bagus dan kebetulan dekat dengan lokasi terkini, kalau nggak ada di daftar awal ya gak bakal dikunjungi. Semua detil perjalanan udah disiapkan traveler tipe ini, dan mereka akan berusaha sebisa mungkin agar mereka (dan teman-teman perjalanan mereka, yang biasanya memendam kesal karena disuruh cepat kalau foto-foto) menepati rencana yang sudah disusun itu.
14. Traveler Selow
Selow~ via www.huffingtonpost.co.uk
Santai kayak di pantai.
Mereka ini kebalikannya traveler penggila rencana. Iya, traveler tipe selow
gini gak punya rencana perjalanan, dan gak akan berencana untuk bikin rencana. Mereka
ngikut aja ke mana angin membawa mereka, dan “Lihat aja entar…” adalah jargon
mereka.
Mungkin seandainya kecopetan sekalipun, mereka bakal tetep selow.“Tenang, bisa ngutang…” kata mereka dalam hati, sembari ngambil gorengan di warung yang seumur hidup nggak akan pernah mereka kunjungi lagi.
15. Traveler Unlimited
Disini, yang seolah-olah gak ada batasnya adalah dana mereka. Uang
mereka adalah uang yang gak pake nomer seri (aka kartu kredit), dan “mumpung
lagi di sini lah boooo!!!!” mereka bakal ngeborong semua oleh-oleh dan makanan.
Padahal, belum tentu mereka akhirnya suka dengan barang-barang yang mereka beli
selama traveling.
Tujuan wisata mereka: mal, pasar oleh-oleh, toko suvenir, toko
baju, toko tas.
16. Traveler Budget (Alias
“Kere”)
Semua pengeluaran sudah dialokasikan 6-12 bulan sebelum berangkat.
Setiba di tempat tujuan, mereka juga membatasi pengeluaran. Menginap bisa
dimana aja: di bandara, di rumah teman, Couchsurfing, sampai hotel syariat (masjid).
Tapi kalo soal foto-foto sih…traveler seperti mereka tetep
jagonya. Haha. Oh iya, karena mereka ini harus ngeluarin “usaha lebih” buat
bisa traveling, tipe traveler yang satu ini biasanya merasa memiliki jiwa
traveling yang tinggi. Hmmm…kira-kira kamu setuju nggak?
17. Traveler Ngikut
Istri/Pacar
Manut istri, manut pacar, manut saudara. Biasanya sih, mereka ini
traveling bukan karena kemauan sendiri. Walhasil, perjalanan mereka pun jadi
cuma setengah niat. Traveler tipe ini hampir gak ngerti apa-apa soal tempat
yang ia kunjungi. “Kenapa orang-orang di Bali pada mau Beli saya, padahal saya
‘kan gak dijual…” Zzzzzzzzzz.
18. Traveler Guidebook-Minded
Sudah riset duluan dan hapal isi buku panduan sebuah negara jauh sebelum datang ke negara tersebut. Tahu harus makan apa, ambil bus nomor berapa dan belanja dimana berkat buku. Mereka juga biasanya cuma mau pergi ke tempat-tempat yang udah diulas di buku panduan itu. Sebagian besar tempat yang mereka kunjungi adalah tempat-tempat populer bagi para turis. Nggak pa-pa ‘kan, kalau mereka memang maunya begitu?
19. Traveler Mencari Jati
Diri Ala Eat, Pray, Love
Untuk mencari jati diri, mereka bersedia merogoh kocek dan terbang
sampai ke Italia, India, dan Bali. Mereka blusukan ke pasar-pasar lokal dan tempat-tempat
yoga sambil bawa buku Eat, Pray, Love. Mereka juga berdoa dalam hati supaya
bernasib kayak Elizabeth Gilbert, yang ketemu jodohnya pas traveling. Mereka
pun akan ngantri berjam-jam buat diramal nasibnya. Begitu pulang ke tempat
asalnya, mereka berharap jiwa mereka sudah bisa lebih tercerahkan. Namaste.
20. Traveler Seadanya
Bawaannya dikit, saking dikitnya sampai bisa ditenteng. “Buat apa
buang-buang waktu dan tenaga bawa tas berat-berat?” kata mereka. Makanya
traveler tipe gini tuh harus pergi rame-rame, supaya kalau butuh apa-apa bisa
pinjem temen seperjalanannya.
21. Traveler Tanpa Rasa Bosan
Kesitu lagi, kesitu lagi. Traveler ini ga pernah bosan dengan satu
tujuan liburan. Bagi mereka, Singapura semakin terlihat menakjubkan dari tahun
ke tahun (terutama sale-nya).
22. Traveler Cerewet
Nggak pernah berhenti ngobrol via www.telegraph.co.uk
Selalu berusaha memulai pembicaraan dengan semua orang yang ia
temui, mau kenal atau nggak. Mereka supel dan gampang dapat teman baru. Di sisi
lain, kadang mereka bisa nggak sadar kalau suara mereka saat ngobrol begitu
nyaring. Tahu-tahu ditegur deh, sama penumpang duduk di sebelah.
Traveler tipe ini gak punya masalah dengan tujuan wisata. Kemana
aja teman-temannya mau pergi, dia akan ikut dengan senang hati. Syaratnya satu:
harus ada orang yang bisa dia ajak ngobrol.
Jadwal mereka sudah pasti: dari airport ke airport dan hotel ke
hotel. Para pebisnis melakukan perjalanan dengan kadar senang-senang yang
rendah. Akibat padatnya jadwal, waktu luang mereka harus dimanfaatkan untuk
tidur dan mengurangi dampak jet lag.
24. Traveler Sukarelawan
Mengarungi tempat-tempat yang terisolasi untuk menjalani misi,
program, dan kegiatan sosial lainnya. Dikirim oleh NGO dan/atau perusahaan
untuk keluar masuk hutan, tipe traveler seperti ini ada dalam misi demi
membantu warga setempat dan lingkungan sekitar.
25. Traveler Tongsis
Salah satu hal yang patut kita banggakan dari Indonesia adalah
inovasi kita dalam hal industri kreatif. Ini juga terlihat dari keberhasilan
kita menciptakan dan mempopulerkan tongsis. Alat buat selfie ini jadi penanda
kalau kita itu pelancong dari Indonesia, hahaha…
26. Traveler Nyambi Anggota
DPR
Niat mereka mulia: ingin melenggang ke luar negeri demi studi
banding. Tujuannya, memperlancar proses rancangan undang-undang yang sedang
digodok di DPR. Namun setelah kembali ke Indonesia, tampaknya kepintaran para
anggota dewan tersebut segitu-gitu aja. Apa yang salah, ya?
27. Traveler Pertukaran
Pelajar
Alasan utama mereka dikirim jauh-jauh ke luar negeri memang buat
menimba ilmu. Tapi, apa salahnya mumpung di sana sekalian jalan-jalan?
Hitung-hitung latihan bahasa lokal!
28. Traveler KKN
Tunggu dulu, ini bukan perjalanan dinas yang seperti kalian bayangkan. Ini
perjalanan yang dilakukan oleh mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata. Di
sela-sela kesibukan program pengabdian pada masyarakat, mereka menyempatkan
diri buat jalan-jalan di daerah yang mereka singgahi. Yah, kapan lagi? Apalagi,
sekarang sudah banyak KKN-KKN universitas yang dilaksanakan di daerah-daerah
yang memiliki potensi wisata luar biasa, seperti Raja Ampat, Ambon, Belitung,
atau Bunaken..
29. Traveler Mudik
Sebentar lagi Lebaran tiba, dan musim mudik pun akan menjelang.
Apakah kamu juga bakal termasuk tipe traveler yang satu ini?
Traveler
mudik bisa terdiri dari siapapun: tua muda, pria wanita, bermobil atau
bermotor. Bahkan, dulu ada pula yang sempat nangkring di atap kereta. Para
traveler mudik ini dikenal tangguh: mereka bersedia melintas dari pulau ke
pulau, serta menunggu berjam-jam di kapal ferry demi bertemu sanak saudara di
kampung halaman.
Jadi kira-kira, kamu termasuk tipe traveler yang mana? Nggak harus cuma satu kok. Dua atau lima pun bisa aja!
Sumber : http://www.hipwee.com/
Jadi kira-kira, kamu termasuk tipe traveler yang mana? Nggak harus cuma satu kok. Dua atau lima pun bisa aja!
Sumber : http://www.hipwee.com/