Pengertian Pernalaran
Pernalaran adalah suatu proses berfikir
manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan. Data atau Fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan
boleh tidak benar. Disinilah letaknya kerja pernalaran. Orang akan menerima
data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas
kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam pernalaran untuk mencapai satu
simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat
dipergunakan sebagai data itu disebut Proposisi.
Proposisi dan Term
Term
adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam
sebuah kalimat proposisi.
Contoh :
Semua ayam berkokok
Term Term
Term dan Proposisi mempunyai hubungan
yang erat. Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di
antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, Proposisi adalah pernyataan yang
lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat.
Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat. Dengan demikian,
proposisi pasti berbentuk kalimat, tetapi tidak setiap kalimat dapat
digolongkan ke dalam proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat
disebut proposisi. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan dan kalimat
inversi tidak dapat disebut proposisi. Kalimat-kalimat itu biasa dijadikan
proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Contoh :
Ø Sejenis
Reptilkah Ular?
Kalimat ini dapat diubah menjadi proposisi sebagai
berikut
Ular sejenis reptil.
Ø Semoga KPK
bisa memberantas korupsi di Indonesia
Kalimat di atas dapat di ubah menjadi proposisi
sebagai berikut
KPK bisa memberantas korupsi di Indonesia.
Pernalaran Induktif
Pernalaran Induktif
adalah Pernalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh
tidak lebih khusus daripada pernyataan (Premis).
Beberapa bentuk pernalaran Induktif
adalah sebagai berikut.
1. Generalisasi
Generalisasi
ialah proses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai
sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa
gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa “Lulusan sekolah A
pintar-pintar.” Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai
pernyataan memberikan gambaran seperti itu.
Contoh:
Jika
tanpa air, manusia akan mati
Jika
tanpa air, tumbuhan akan mati
Jika
tanpa air, hewan akan mati
Jadi,
jika tanpa air, makhluk hidup akan mati
benar atau tidak benarnya simpulan
dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal yang berikut.
1) Data
itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan, makin benar
simpulan yang diperoleh.
2) Data
itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan
simpulan yang benar.
3) Pengecualian
perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat
dijadikan data
2. Analogi
Analogi
adalah
cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat
yang sama.
Contoh:
Adi
adalah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma.
Adi
harus menaati peraturan di Universitas Gunadarma.
Fandi
adalah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma.
Oleh
sebab itu, Fandi harus menaati peraturan di Universitas Gunadarma.
Tujuan pernalaran secara analogi
adalah sebagai berikut :
· Analogi
dilakukan untuk meramalkan kesamaan
· Analogi
digunakan untuk menyingkap kekeliruan
· Analogi
digunakan untuk menyusun klasifikasi
3. Hubungan
Kausal
Hubungan
Kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan. Dalam kaitannya dengan hubunga kausal, tiga hubungan
antarmasalah, yaitu sebagai berikut :
a. Sebab-Akibat
Sebab akibat
ini berpola A menyebabkan B. disamping itu hubungan ini dapat berpola A
menyebabkan B, C,D dan seratusnya. Jadi, dari satu peristiwa yang dianggap
penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Seperti contoh
dibawah ini :
·
Angin Topan menyebabkan pohon-pohon tumbang.
b. Akibat-Sebab
Akibat sebab
ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter, kedokter
merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis
akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh
·
Masuk angin karna keujanan kemarin
c. Akibat-Akibat
Akibat-akibat
adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
Contohnya adalah sebagai berikut.
· Ketika pulang dari Sekolah, Ani melihat ibunya sudah selesai
memasak, maka Ani menyimpulkan di meja makan pasti ada makanan yang bisa
dimakan.