Senin, 19 Maret 2012

Pernalaran Induktif


Pengertian Pernalaran
Pernalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau Fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. Disinilah letaknya kerja pernalaran. Orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam pernalaran untuk mencapai satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut Proposisi.

Proposisi dan Term
Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi.
Contoh :
Semua ayam    berkokok
    Term             Term

Term dan Proposisi mempunyai hubungan yang erat. Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat.

Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat. Dengan demikian, proposisi pasti berbentuk kalimat, tetapi tidak setiap kalimat dapat digolongkan ke dalam proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan dan kalimat inversi tidak dapat disebut proposisi. Kalimat-kalimat itu biasa dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Contoh :
Ø  Sejenis Reptilkah Ular?
Kalimat ini dapat diubah menjadi proposisi sebagai berikut
Ular sejenis reptil.

Ø  Semoga KPK bisa memberantas korupsi di Indonesia
Kalimat di atas dapat di ubah menjadi proposisi sebagai berikut
KPK bisa memberantas korupsi di Indonesia.

Pernalaran Induktif
Pernalaran Induktif adalah Pernalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan (Premis).
Beberapa bentuk pernalaran Induktif adalah sebagai berikut.
1.      Generalisasi
Generalisasi ialah proses pernalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa “Lulusan sekolah A pintar-pintar.” Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu.
Contoh:
            Jika tanpa air, manusia akan mati
            Jika tanpa air, tumbuhan akan mati
            Jika tanpa air, hewan akan mati
            Jadi, jika tanpa air, makhluk hidup akan mati

benar atau tidak benarnya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal yang berikut.
1)      Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan, makin benar simpulan yang diperoleh.
2)      Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan simpulan yang benar.
3)      Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data

2.      Analogi
Analogi adalah cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh:
            Adi adalah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma.
            Adi harus menaati peraturan di Universitas Gunadarma.
            Fandi adalah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma.
            Oleh sebab itu, Fandi harus menaati peraturan di Universitas Gunadarma.

Tujuan pernalaran secara analogi adalah sebagai berikut :
·      Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
·      Analogi digunakan untuk menyingkap kekeliruan
·      Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi

3.      Hubungan Kausal
Hubungan Kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dalam kaitannya dengan hubunga kausal, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut :
a.       Sebab-Akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. disamping itu hubungan ini dapat berpola A menyebabkan B, C,D dan seratusnya. Jadi, dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Seperti contoh dibawah ini :
·         Angin Topan menyebabkan pohon-pohon tumbang.
b.      Akibat-Sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter, kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Contoh
·         Masuk angin karna keujanan kemarin
c.       Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
Contohnya  adalah sebagai berikut.
·   Ketika pulang dari Sekolah, Ani melihat ibunya sudah selesai memasak, maka Ani menyimpulkan di meja makan pasti ada makanan yang bisa dimakan.