Etika Bisnis merupakan
cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum
yang berlaku dan tidak bergantung pada kedudukan individu atau perusahaan di
masyarakat.
Etika Bisnis dalam
perusahaan memiliki peran yang sangat penting karena untuk membentuk suatu
perusahaan yang memiliki daya saing dan memiliki kemampuan menciptakan nilai
(Value-Creation) yang tinggi diperlukan suatu landasan yang kokoh serta
dilakukan secara konsisten dan konsekuen.
Akan tetapi jika
perusahaan tersebut melakukan tindakan yang tidak etis misalnya seperti
melanggar etika bisnis maka hal tersebut tetap akan memancing tindakan balasan
di kompetitornya maupun konsumen berupa persaingan yang sengit. Sehingga hal
tersebut dapat berdampak pada menurunnya tingkat penjualan ataupun citra
(image) suatu perusahaan.
Contoh dari
pelanggaran dari etika bisnis yaitu, Seperti iklan “E-Juss Ginseng Anggur” yang
menyindir “Kuku Bima”. Hal tersebut tidak beretika, karena
sebenarnya salah satu kriteria iklan yang baik adalah dapat menarik perhatian
konsumen tapi tidak dengan menjatuhkan merk lain.
iklan
minuman berenergi:
Pertama-tama,
“Laki gak minum rasa-rasa”
Kedua,
“bukan rasa rosa”
Waktu
pertama-tama bilangnya “laki gak minum rasa-rasa” tapi dia sendiri mengeluarkan
produk yang pake rasa, ya meskipun dikedua ia bilang ”bukan rasa rosa” tapi
tetep aja itu pake rasa.
Hal
tersebut terjadi karena adanya persaingan produk sejenis di pasaran yang ketat.
Perusahaan ingin merebut pangsa pasar dengan sadar atau tidak sadar telah
melakukan pelanggaran etika bisnis.
Cara
mengatasinya yaitu tanggapin dengan mengambil manfaat satu sama lain karena
dengan adanya “perang iklan” tersebut berarti perusahaan yang satu dengan yang
lainnya sedang melakukan promosi dengan mengungkapkan kelebihan dan kelemahan
dari masing-masing produk yang dihasilkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar